Bad Boy


Bila melihat engkau berjalan di depan kelasku
Serasa indah duniaku
Dibalik sikapkuyang tak manis padamu
Bila melihat engkau berjalan di depan kelasku
Dengan gayamu yang sok sopan didepan guru
Aku tersenyum geli…….
Tapi, kurasa debaran hebat di dada ini……..

Bila engkau lewat depan kelasku
Dengan gayamu yang urakan saat tak ada guru
Aku bisa melihat jelas bayangMu
Yang cukup buat getaran indah di hati ini, dibalik rasa kesalku melihat gaya urakanmu

Bila di depan kelasMu terkena hukuman
Aku menggerutu dalam hati
Ingin ku serukan padaMu supaya jadi anak yang baik
Huh, ku kecewa

Bila melihat engkau bermain di lapangan olahraga
Ada rasa kagum menyeruak di dadaku
Apalagi ketika kau tertawa, aku turut bahagia dalam tawaMu
Saat kamu kecewa ketika bola yang kamu sepak gagal
Ku turut merasakan kecewamu
Saat kau lelah dan penuh keringat
Ingin kududuk di sisiMu member sebotol air yang menyegarkan
Membersihkan keringat yang bercucuran itu dengan sapu tangan kesayanganKu
Juga memberi semangat buatMu

Bila melihat engkau di kelasMu saat bernyanyi bersama teman sekelasMu
Petilan gitar mu mengacaukan aliran darahku
Tapi, ku bahagia sekali

Bila mata kita bertatapan…….ntah sengaja atau tidak ku tak perdui
Ingin sekali kamu bias membaca semuanya dari mata ini

Bila melihat kamu bersama teman teman wanitamu
Rasa iri berkecamuk dalam dada ini….
Ingin ku menggantikannya…..berjalan di sampingmu pasti menyenangkan
kamu, hanya seorang cowok yang dicap Bad Boy di sekolahKU
tapi kamu mampu menggetarkan rasa di dada ini dengan seribu rasa

DALAM PENANTIAN


Apakah kamu tahu……….
Betapa sepinya jiwa ini, tanpa kamu
Sekalipun ku punya banyak aktivitas dan kesibukan yang tuk sejenak bisa lupakanMu
Ku tak bisa berpikir logika untuk percintaan yang rumit ini
Dan disetiap hal yang ku alami , akan selalu teringat padaMu
Rasanya memori ini telah dirusak oleh sosok fropilmu
Apakah kamu tahu…………..
Betapa sengsaranya ku menanti waktu
Ku akan menghitung setiap dentang-denting waktu yang berlalu
Melihat keluar lewat celah pintu, berharap kamu segera muncul dari sana menemui aku
Tapi rasanya tak mungkin, karena kamu juga selalu disibukkan hiruk pikuk aktivitasMu
Aku terlalu pesimis, karena ku tahu sejak perpisahan itu kamu pasti tak ingat lagi denganku
Apakah kamu tahu………………….
Betapa gelisahnya batin ini, begitu berat beban kerinduan ini
Dalam hati tersimpan Tanya apakah kamu merindukanku
Apakah kamu baik baik saja disana?
Huh, ku jenuh dengan penantian ini
Cinta ini telah merusak otakku
Ia telah memaksaku untuk selalu memikirkan dan merindukanMu
Tapi kupercaya, suatu saat
Akan ada hari yang manis menghampiri kita berdua
Kita akan berpadu dalam semua perasaan rindu dan cinta yang tidak akan terpisahkan
Karena aku tak akan berhenti mencintaimu

MENGENALMU

Mengenalmu
Mengenalmu adalah kebahagiannyang berarti bagiku
Bahkan sangat berarti dalam hidup ini
Dan mungkin selamanya akan menjadi kenangan yang termanis
Kenangan yang tak terganti oleh sosok apapun
Namun,…
Mengenalmu juga yang membuatku sendiri sampai saat ini
Menutup hati dan mengunci rapat buat yang lain
Sesempurna apapun mereka
Bagiku kau tetap yang terbaik
Yang tak mungkin terlupakan dan tergantikan
Sering ku mencoba membuka hati untuk yang lain
Namun, kenyataannya, ku lebih takut terluka lagi
Ku ngeri membayangkan dia akan mendua
Seperti hal yang pernah kau lakukan padaku
Ku sangat takut terluka
Sekaligus takut tak mendapatkan sebaik kamu
Dan ini menjadi hal yang sangat kusesali
Hingga nafas tegar kadang sulit kulakukan
Tahukah kamu…
Jika sekarang ku sangat butuh seseorang disampingku
Untuk menemaniku dalam sepi ini
Ku ingin sekali meluapkan emosi dan perasaan yang terpendam selama ini
Hal yang kurindukan, seperti yang dulu
Memandang bintang dilangit malam
Memandang pantai dan gunung
Bersandar dibahumu dan menikmati semilir angin sejuk sore
Dan banyak hal yang ingin kulakukan bersama yang terekasih
Tapi, sampai saat ini, ku tak bisa bergeming dari bayangmu
Semakin mencoba membuka hati untuk yang lain
Ku semakin takut terluka dan tersakiti
Akhirnya ku menangis dalam luapan emosi dan perasaan yang tak berujung
Menanti kasih yang tak sampai…

Rindu Yang Usang



 Dalam dingin yang kian membeku
Kulepas rindu  yang  hampir  mati
Biarlah dinginnya membekukan semuanya
Karna percuma saja ku dekap erat
Percuma rindu itu menghangat
Karna rindu itu ini bukan milikmu lagi
Rindu itu telah usang

Maafkan Aku Ibu



Maafkan aku ibu
Aku tahu maksud baikmu
Bukankah semua orangtua memilih yang terbaik untuk anaknya
Ibu, aku bukan anak kecil lagi
Aku sudah dewasa
Dan sudah bisa menentukan pilihanku sendiri

Ibu, maafkanlah aku
Ketika anakmu yang nakal ini membangkang nasehatmu
Ketika airmatamu tak berhenti meluruh karenaku
Ketika hatimu terluka dengan sikapku
Ketika jantungmu seakan berhenti  karena teriakan kasarku
Ketika pikiranmu lelah memikirkanku
Ketika tulangmu melemah karna ku bersikeras

Maafkan aku ibu…untuk kali ini saja
Selama ini, ku telah menuruti semua nasehat dan pintamu
Bukannya aku merasa angkuh atau merasa hebat
Aku tak berpikir melukai perasaanmu
Aku tak bermaksud mengecewakanmu
Tapi, kali ini ibu
Sungguh, lepaskan aku dengan pilihanku
Aku begitu yakin dengan pilihan hatiku
Karena aku telah terjatuh dalam cintanya
Dan tak ingin melepasnya lagi

Maafkan aku ibu